PENGERTIAN IMITASI, SUGESTI, IDENTIFIKASI, EMPATI, & SIMPATI
D3 MANAJ ADM
D1511095
1. Imitasi
Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang
lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang
dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lungkungan keluarga,
kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.
Imitasi merupakan proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru
orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidup, bahkan apa saja yang
dimiliki orang lain.
Sedangkan dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Imitasi
adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti
yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indera sebagai penerima
rangsang
Faktor imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang
mendasari atau melandasi interaksi sosial.
Seperti yang dikemukakan oleh
Gerungan (1966:36).
Imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan
dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang
diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor psikologis
lain yang berperan.
Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara
otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang
mengadakan imitasi. Bagaimana orang dapat mengimitasi sesuatu kalu orang
yang bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima terhadap apa yang
diimitasi itu.
Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya
sikap menerima, ada sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu,
karena itu imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari
imitasi adalah bahasa; anak belajar berbahasa melalui peniruan terhadap
orang lain selain itu mode-mode yang melanda masyarakat berkembang
karena faktor imitasi.
2. Sugesti
Dalam suatu interaksi sosial melalui imitasi orang yang satu mengikut i sesuatu
di luar dirinya. Sedangkan dalam sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap
dari dirinya yang kemudian diterima oleh orang lain. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa sugesti adalah suatu proses dimana seseorang
individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah
laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Suatu sugesti akan mudah terjadi apabila terjadi dalam hal- hal berikut:
- Kemampuan berpikir seseorang terhambat
Dalam proses sugesti biasanya orang yang dikenainya mengambil alih pandanganpandangan
dari orang lain tanpa memberikan pertimbangan kritik terlebih dahulu.
Hal ini akan lebih mudah terjadi jia kemampuan berpikir seseorang terhambat,
misalnya karena kelelahan fisik, kelelahan berpikir, atau karena rangsangan emosional.
- Keadaan pikiran yang terpecah-belah (disosiasi)
Sugesti mudah terjadi bila seseorang mengalami pikiran yang terpecah-belah.
Misalnya, jika seseorang sedang bingung, karena ia menghadapi
kesulitan-kesulitan hidup yang kompleks. Dalam keadaan banyak utang,
misalnya seseorang mudah
disugesti oleh lintah darat untuk meminjam uang darinya.
- Otoritas
Sugesti akan mudah terjadi jika orang yang memberi sugesti atau pandangan itu
adalah orang yang memiliki otoritas atau kewibawaan di bidangnya. Misalnya,
seorang kyai yang berwibawa akan mudah diikuti pandangannya oleh
pengikutnya.Begitu juga seorang ahli dalam bidang tertentu akan mudah diterima
pandangannya, jika ia berbicara di bidangnya itu.
- Mayoritas
Seseorang seringkali cenderung untuk menerima ucapan atau pandangan orang atau
pihak lain, apabila pandangan itu didukung oleh sebagian besar (mayoritas)
golongan atau kelompoknya. Jika orang kebanyakan sudah menerima pandangan
itu, ia pun biasanya akan menyetujui pandangan tersebut.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang
atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah
membedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga
tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu
komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.
Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan
bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti
halnya orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa
pengenal pemilik agar supaya nanti mengenalinya mudah atau bahan itu
ditempel kertas pengenal, misalnya panic ukuran 24,22,20 cm dan
lain-lain.
4. Empati
Empati adalah kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain dan
bertindak (sesuai) untuk membantu. Konsep Empati terkait erat dengan
rasa iba dan kasih sayang. Empati merupakan kemampuan mental untuk
memahami dan berempati dengan orang lain, apakah orang diempati setuju
atau tidak tetapi disini memiliki niat untuk membantu.
Dalam penelitian empati merupakan fenomena kompleks yang tidak memiliki
definisi sederhana. Empati dipelajari dalam psikologi sosial, psikologi
kognitif dan neuroscience. Empati adalah proses mental yang kompleks
yang melibatkan
(1) apa yang dirasakan oleh orang lain (empati afektif)
(2) bagaimana menempatkan diri sebagai orang lain(empati kognitif), dan
(3) menjadi orang lain yang merasakan (diri sendiri / lainnya) (empati akurasi).
Ketiga mekanisme dianggap saling terkait dan tergantung satu sama lain
maka empati pun terjadi. Dalam proses empati maka ada hubungan yang
saling berinteraksi antara penularan emosi, pengambilan perspektif dan
akurasi empati satu sama lain untuk menghasilkan respon adaptif sosial.
Empati berasal dari bahasa Yunani yaitu Emphatia yang berarti gairah
atau ketertarikan fisik yang mengacu pada kemampuan pikiran, emosi, niat
dan ciri-ciri kepribadian dari orang lain dan memahami apa yang
diinginkan.
Empati mencakup respon tersendiri terhadap perasaan orang lain, seperti
rasa kasihan, kesedihan, rasa sakit. Empati memainkan peranan penting
dalam berbagai bidang ilmu, kriminologi dari psikologi, fisiologi,
pedagogi, filsafat, kedokteran dan psikiatri. Dalam empati terdapat rasa
keterlibatan emosional seseorang dalam realitas yang mempengaruhi orang
lain lain.
5. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak
lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita
orang lain.
Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan
berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati
lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga,
atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain
karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya,
mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud
rasa simpati seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar